02/08/10

navigasi darat


PETA DAN SKALA

Peta adalah suatu representasi diatas bidang datar tentang seluruh atau sebagian permukaan bumi yang dilihat dari atas dan diperkecil dengan perbandingan ukuran tertentu. Ada beberapa jenis peta tetapi untuk keperluan pendakian digunakan peta topografi. Dan perbandingan pada peta ini disebut dengan istilah skala.

Skala artinya perbandingan jarak antara dua titik tertentu dalam peta dengan jarak pada medan sebenarnya. Dalam peta dikenal dua macam skala yang seringkali dicantumkan berdampingan yaitu skala angka dan skala garis.

Skala angka 1: 100.000 artinya 1 cm pada peta sama dengan 100.000 cm (= 1 km) pada medan sebenarnya. Skala garis dicantumkan dengan cara menggambarkan suatu garis dengan jarak-jarak tertentu pada peta. Pemakaian skala garis agak menguntungkan, terutama kalau peta tersebut diperbesar atau diperkecil dengan fotocopy. Hasil kopian peta tidak akan mengubah pembacaan skala garis.

Skala Garis :






0 5 km

DEKLINASI

Dibawah lembar peta selalu dicantumakan tanda arah tiga macam utara yang dalam penggunaan praktis amat perlu diperhitungkan.

Utara Sebenarnya (True North)

Tanda ini tepat mengarah pada kutub utara bumi, dan sesungguhnya menggambarkan garis lintang bola dunia

Utara Peta (Grid North)

Utara ini digambarkan sebagai garis vertikal pada lembaran peta. Arah utara ini sebenarnya hasil proyeksi garis lintang dan garis bujur pada bidang datar, yang terbentuk pada pola koordinat (grid). Proyeksi tersebut dilakukan karena bumi berbentuk elipsoid (bulat lonjong) sehingga untuk melihat semua bagian bumi dalam hubungan keseluruhan tidak dapat dilakukan. Untuk memudahkan pengertian tentang Utara Peta ini, kita umpamakan dunia yang bulat lonjong ini dibentuk oleh kerangka-kerangka dari kawat. Untuk melihat semua bagian bumi dalam satu pandangan kita belah bola tersebut dan kita bentangkan kawat-kawatnya dalam satu bidang datar. Maka kita akan melihat semua bagian bumi tersebut dengan kawat yang melintang dan membujur pada poila koordinat atau grid. Garis-garis vertikal pada koordinat menunjukkan arah utara peta dan sudah tidak sama lagi dengan arah utara sebenarnya.

Utara Magnetis (Magnetic North)

Utara ini adalah yang ditunjukkan oleh jarum kompas, tidak tepat di Kutub Utara, tetapi di Jazirah Boothia di utara Kanada. Utara Magnetis pada setiap tempat di muka bumi ini arahnya tidak sama, tergantung letaknya pada garis bujur dan garis lintang bola dunia. Dan karena pengaruh rotasi bumi, kutub magnetis tersebut setiap tahun selalu bergeser. Untuk menemukan Utara Magnetis dalam peta, pergeseran ini harus diperhitungkan. Di Indonesia, Utara Magnetis bergeser ke arah timur.

Pergeseran kutub magnetis setiap tahun membuat variasi magnetis selalu berubah, variasi ini disebut deklinasi. Ada dua macam variasi (Ikhtilap) karena pengaruh pergeseran kutub magnetis:

1. Variasi Magnetis atau Ikhtilap Magnetis yaitu antara utara sebenarnya dengan utara magnetis.

2. Variasi Peta Magnetis atau Ikhtilap Peta Magnetis yaitu perbedaan antara utara peta dengan utara magnetis. Variasi ini digunakan dalam penggunaan praktis di lapangan.

3. Variasi Peta atau Ikhtilap Peta yaitu perbedaan antara utara peta dengan utara sebenarnya. Variasi peta tidak berubah nilainya karena pergeseran kutub magnetis. Di Indonesia perbedaannya sangat sedikit sehingga dapat diabaikan.

Setelah skala, dalam membaca peta dan menentukan arah perjalanan, terlebih dahulu kita perhatikan tahun pembuatan peta. Tiap tahun variasi peta magnetis bergeser dan bertambah 2’. Hitung pergeseran variasi peta magnetis dari tahun pembuatan sampai tahun sekarang, lalu jumlahkan derajat variasi peta magnetis seluruhnya.

KONTUR DAN LEGENDA

Dalam peta topografi relief muka bumi digambarkan sebagai kontur. Kontur adalah garis-garis imajiner dalam peta yang menghubungkan semua tempat yang sama tinggi di permukaan bumi diukur dari permukaan laut. Bagi seorang penjelajah, kontur sangat penting untuk diperhatikan, karena pembacaan peta dengan mempelajari kontur ini menentukan rute yang bakal ditempuh. Dengan memperhatikan kontur, seseorang dapat mengetahui bagian-bagian bumi yang curam, landai, atau datar. Garis-garis kontur yang jarang atau berjauhan menandakan medan yang landai atau datar. Dan sebaliknya kontur yang rapat berarti medannya curam. Dengan memperhatikan kontur kita juga dapat mengetahui medan tersebut berupa lembah atau panggung gunung.

Kontur mewakili suatu ketinggian tertentu. Beda tinggi antara suatu kontur dengan kontur lain didekatnya disebut interval kontur. Suatu besar interval kontur biasanya dicantumkan di bawah lembaran peta. Apabila interval kontur tidak tercantum pada peta maka kita dapat menghitungnya.

m2

Interval Kontur = (Skala Peta : 2000) meter

Misalkan peta dengan skala 1: 50.000 maka akan memiliki interval kontur

(50.000 : 2000) = 25 m

Legenda adalah tanda-tanda konvensional pada peta, keterangannya tercantum di bawah lembar peta.

KOORDINAT DALAM PETA

Lembaran peta terdiri atas garis-garis koordinat, garis-garis yang horisontal dan vertikal membentuk kotak-kotak bujursangkar. Tiap garis horisontal (garis x) diberi nomor urut dari barat ke timur dan garis vertikal (garis y) diberi nomor urut dari selatan ke utara. Untuk mengetahui posisi kita pada sebuah peta digunakan koordinat peta. Untuk daerah yang luas digunakan sistem koordinat 4 angka, sedangkan untuk daerah yang lebih sempit digunakan sistem 6 angka.

AZIMUTH

Azimuth adalah sudut antara suatu titik terhadap arah utara dari seorang pengamat. Ada dua macam azimuth, yaitu azimuth peta adalah sudut antara suatu titik terhadap arah utara peta dalam peta. Dan azimuth magnetis adalah sudut antara suatu titik di medan sebenarnya terhadap arah utara magnetis.

Untuk perhitungan azimuth dari peta ke kompas, maka derajat azimuth pada peta dikurangi derajat variasi peta magnetis. Sebaliknya untuk perhitungan azimuth dari kompas ke peta, maka derajat azimuth magnetis ditambah derajat variasi peta magnetis. Misal azimuth magnetis 55 dan variasi peta magnetis 2 26’, maka azimuth petanya 57 26’.

Azimuth Magnetis = Azimuth Peta – Variasi Peta Magnetis

Sudut yang arahnya tepat dibelakang azimuth disebut Back Azimuth. Ini akan berguna nantinya pada teknik-teknik pada navigasi. Apabila azimuth lebih kecil dari 180 maka back azimuth = (Azimuth + 180) . Dan apabila azimuth lebih besar dari 180 maka back azimuth = (Azimuth – 180). Misal azimuth 25 ,maka back azimuth 180 + 25 = 205. Atau misalnya azimuth 320, maka back azimuth 320 - 180 = 140.

RESECTION DAN INTERSECTION

Dalam situasi tertentu , seringkali tidak diketahui posisi kita pada peta, atau kita menemukan suatu tempat yang tidak diketahui letaknya ada peta. Dengan menggunakan kompas baik posisi kita maupun tempat yang belum diketahui tersebut dapat ditentukan koordinatnya pada peta. Caranya ialah dengan menggunakan teknik Resection.

Langkah-langkah dalam melakukan Resection :

1. Carilah tempat yang lebih tinggi dari daerah sekitarnya, sehingga dapat melihat sekelilingi dengan leluasa.

2. Cari minimal dua titik di medan yang sesungguhnya yang dapat diidentifikasi pada gambar di peta (tanda taktis) seperti puncak gunung, bukit, tanjung, dll.

3. Menggunakan kompas cari azimuth magnetis dua titik tersebut, lalu ubah ke azimuth peta. Hitung pula back azimuth petanya. Lalu tarik garis lurus dari kedua titik tersebut dan akan saling berpotongan di satu titik. Titik itulah posisi kita berada.

4. Langkah terakhir bandingkan posisi kita di medan sesungguhnya serta keadaan alam sekitar dengan posisi kita di peta dan alam sekitarnya di peta (Orientasi Medan). Misalkan kita berada pada sebuah punggung bukit di medan sesungguhnya tetapi hasil resection kita berada di sebuah lembah di peta maka resection kita perlu diulangi.

Contoh Resection : Dua tanda taktis dapat diketahui pada peta yaitu titik A dan B. Dengan kompas kita cari azimuth magnetisnya kedua titik tersebut dari posisi kita berada, lalu ubah ke azimuth peta. Azimuth peta titik A adalah 30 dan titik B adalah 310. Dengan perhitungan back azimuth kita tarik garis 30 + 180 = 210 dari titik A dan 310 – 180 = 130 dari titik B. Maka akan didapat satu titik perpotongan. Titik itulah posisi kita berada.

Bagaimana menentukan posisi kita apabila hanya ada satu tanda taktis? Ada beberapa cara yang bisa dipakai. Pertama, kalau kita berada dijalan setapak, pingir sungai, rel kereta, atau gambar lainnya yang tertera pada pada peta, maka perpotongan antara garis yang ditarik dari satu tanda taktis dengan jalan setapak tersebut adalah posisi kita. Cara kedua apabila kita membawa Altimeter. Perpotongan antara garis yang ditarik dari satu tanda taktis dengan kontur ketinggian sesuai altimeter adalah posisi kita.

image64

Adakalanya telah diketahui posisi kita pada peta, tetapi ada suatu tempat di depan kita yang tidak diketahui letaknya pada peta. Untuk mengetahuinya kita menggunakan teknik Intersection yang pada prinsipnya sama dengan resection. Pertama-tama diketahui dua titik di medan yang dapat diketahui pada peta. Lalu dari kedua titik tersebut dicari azimuth magnetis tempat tersebut menggunakan kompas. Ubah ke azimuth peta, lalu tarik garis dari kedua titik yang diketahui. Titik potong garis itu adalah tempat yang ingin diketahui

Contoh Intersection : Dua titik pada medan sesungguhnya diketahui pada peta yaitu titik C dan D Dengan kompas kita bidikkan ke arah satu titik yang ingin diketahui,tentukan azimuth magnetis, lalu ubah ke azimuth peta. Tarik garis lurus berdasar azimuth peta (tanpa perhitungan back azimuth) dari titik C dan D. Maka perpotongan garis yang didapat merupakan titik yang ingin diketahui.

KOMPAS

1. Guna Kompas

Kompas adalah alat penunjuk arah. Karena sifat kemagnetannya, jarum kompas akan selalu menunjuk arah Utara-Selatan (jika tidak dipengaruhi oleh adanya gaya-gaya magnet lainnya selain magnet bumi). Tetapi perlu diingat bahwa arah yang ditunjuk oleh jarum kompas tersebut adalah arah yang ditunjuk oleh jarum kompas tersebut adalah arah Utara Magnetis Bumi. Jadi bukan utara bumi sebenarnya.

2. Bagian-bagian Kompas

Secara fisik, kompas terdiri dari:

  1. Badan

Tempat komponen-komponen kompas lainnya berbeda.

b. Jarum

Selalu menunjuk arah Utara-selatan pada posisi bagaimanapun (dengan syarat, kompas tidak dipengaruhi oleh medan magnet lain dan jarum tidak terhambat perputarannya).

c. Skala Penunjuk

Menunjukkan pembagian derajat sistem mata angin.

3. Jenis-jenis Kompas

Banyak macam kompas yang dapat dipakai dalam suatu perjalanan. Pada umumnya, dipakai dua jenis kompas, yaitu kompas bidik (misal, kompas prisma) dan kompas orienteering (misal, kompas silva). Kompas bidik mudah untuk membidik, tetapi dalam pembacaan dipeta perlu dilengkapi dengan busur derajat dan penggaris (segitiga). Kompas orienteering kurang akurat jika dipakai untuk membidik, tetapi banyak membantu dalam pembacaan dan perhitungan dipeta.

4. Pemakaian Kompas

Kompas dipakai dengan posisi horizontal sesuai dengan arah garis medan magnet bumi. Dalam memakai kompas, perlu dijauhkan dari pengaruh benda-benda yang mengandung logam, seperti pisau, golok, karabiner, jam tangan, dan lainnya. Kehadiran benda-benda tersebut akan mempengaruhi jarum kompas sehingga ketepatannya akan berkurang.

TEKNIK PETA KOMPAS

Orientasi Peta

Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya (secara praktis, menyamakan Utara Peta dengan Utara Sebenarnya). Untuk keperluan orientasi ini, kita perlu mengenal tanda-tanda medan yang ada di lokasi, ini bisa dilakukan dengan menanyakan kepada penduduk setempat nama gunung, bukit, sungai, ataupun tanda-tanda medan lainnya, atau dengan mengamati kondisi bentang alam yang terlihatdan mencocokkan dengan gambaran kontur yang ada dipeta. Untuk keperluan praktis, Utara kompas (Utara Magnetis) dapat dianggap satu titik dengan Utara Sebenarnya, tanpa memperhitungkan adanya deklinasi.

Langkah-langkah orientasi peta:

  1. Cari tempat terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan yang mencolok.
  2. Letakkan peta pada bidang datar .
  3. Samakan Utara Peta dengan Utara kompas,dengan demikian letak peta akan sesuai dengan bentang alam yang dihadapi.
  4. Cari tanda-tanda medan yamg paling menonjol disekeliling dan temukan tanda-tanda tersebut di dalam peta. Lakukan untuk beberapa tanda-tanda medan.
  5. Ingat tanda-tanda medan itu,bentuknya dan tempatnya di medan sebenarnya maupun di peta. Ingat hal-hal yang khas dari setiap tanda medan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar