10/12/14

JURNAL KEGIATAN SUSUR PANTAI CIDAUN - SANTOLO (29 Mei - 1 Juni 2014)


GANALA kembali mengadakan kegiatan di alam bebas. Kali ini bukan perjalanan mendaki gunung, tetapi menyusuri pantai. Nama kegiatan ini adalah SUSUR PANTAI. Dan berikut ini adalah  anggota GANALA yang ikut berkegiatan: Asril Muhamad Rozzaq G.139.MD, Hasiib Bintang G.140.MD, M. Fikri Fauzi G.141.MD, Riansyah Amynurdin G.142.MD, Gilar Gumelar G.143.MD, Ilham Mansur G.147.MD, Syahrul Mubarak G.148.CH, Rudi Hartono G.149.CH, Nurul Ayini G.150.CH, Sofyan Multazam G.151.CH, Deden Indra G.152.CH, Rabbani Wangsa Atmaja G.153.MD, Aneu G.154.CH, Maulana Muhamad G.155.CH, daRizal Khoiru Umam G.156.CH

Kamis, 29 Mei 2014
            Seluruh peserta susur pantai mulai bersiap pkl 04.00 WIB di sarang GANALA. Seluruh peserta menginap di sarang. Kami membersihkan sarang seraya dengan mengecek kembali logistik. Sebagian dari kami pergi ke warung nasi untuk membeli nasi kuning untuk sarapan pagi. Secara bergantian kami shalat subuh. Pada pukul 05.00 WIB kami melakukan briefing yang dipimpin oleh ketua pelaksana Susur Pantai yaitu Gilar Gumelar G.143.MD sambil makan nasi kuning. Sementara itu, logistik dikondisikan ke dalam kendaraan oleh supir kendaraan. Kemudian pkl 05.12 WIB kami melakukan tradisi dan doa yang dipimpin oleh Zarro GANALA Hasiib Bintang G.140.MD.
          Setelah semua persiapan beres, kami bergegas naik kendaraan yaitu elf trayek Cidaun-Ciwidey yang sudah standby sejak malamnya. Pada pkl 06.05 WIB kami beranjak dari Jatinangor - Sumedang menuju Cidaun, Cianjur. Perjalanan berlangsung lancar. Rute perjalanan yang dilalui adalah Jatinangor -  Soreang – Ciwidey – Cidaun. Sempat kami merapat sejenak di sebuah warung nasi pintu masuk Cianjur untuk istirahat, karena ada beberapa dari kami yang mabuk perjalanan.
            Akhirnya pada pkl 10.00 WIB kami tiba di Cidaun. Sebelumnya kami menuju Polsek Cidaun sebentar untuk memberikan surat jalan sembari meminta izin secara lisan. Berjaga-jaga jika ada hal yang tidak diinginkan dalam kegiatan, kami sudah punya kontak yang harus dihubungi. Alhamdulillah, kegiatan ini pun mendapat izin. Petugas kepolisian meminta kami untuk melapor setiap harinya melalui ponsel selama berkegiatan. Selanjutnya, kami segera menuju titik awal susur pantai yaitu di pelabuhan Jayanti, Cidaun. Pkl 10.30 WIB kami tiba di pelabuhan Jayanti. Kami bersiap-siap sambil menghubungi Bharuna yang akan ikut bergabung dalam kegiatan. Namun, karena suatu hal beliau tidak jadi bisa hadir. Sebelum berangkat, kami melaksanakan shalat dzuhur di masjid sekitar pelabuhan,
         Pkl 12.40 WIB kami mulai melakukan pemanasan dan pengecekan denyut nadi peserta. Setelah persiapan selesai, pukul 12.45 WIB kami mulai beranjak menuju destinasi utama susur pantai kami, pantai Santolo - Garut. Target hari ini menuju area terdekat dari pantai Rancabuaya yaitu di sekitar kampung Pasanggrahan. Trek diawali dengan berjalan menjauhi bibir pantai memasuki hutan yang rapat. Setelah melewati hutan, kami kembali menuju pantai dan menyebrangi sungai. Sungai pertama yang kami lewati tidak terlalu deras sehingga kami menyebrang tanpa peralatan khusus menyebrang. Setelah itu, kami menyusuri bibir pantai dengan trek karang dan bebatuan. Lalu pada pkl 14.45 WIB kami menemukan tempat yang cocok untuk melakukan navigasi pantai dengan titik taktis tanjungan. Kami membagi tim menjadi tiga kelompok dalam navigasi ini. Koordinat hasil navigasi tiap kelompok secara umum tidak jauh berbeda.
            Kami mulai berjalan lagi, hingga pukul 15.15 WIB kami menyeberangi sungai. Kali ini kami menggunakan alat penyeberangan. Namun, setelah dicoba, kami dapat menyeberangi sungai dengan berjalan menyusuri aliran sungai yang dangkal. Setelah tiba di seberang, kami packing kembali peralatan penyeberangan.
Penyebrangan Sungai Basah


            Perjalanan dilanjut hingga pukul 17.00 WIB, setelah itu kami mendirikan camp dengan desa Cimahi yang merupakan desa terdekat. Kami berkemah di bibir pantai dan cukup jauh dari garis batas pasang pantai. Jarak tempat camp dengan desa cukup dekat. Kayu kering pun mudah ditemukan. Kegiatan dilanjutkan dengan shalat, masak, dan makan bersama. Kemudian pada pukul 20.45 WIB kami mengevaluasi kegiatan harian dilanjut dengan briefing. Perjalanan hari ini cukup lancar. Tempat camp kami tidak sesuai dengan rencana yaitu lebih dekat dari jarak yang ditentikukan. Maka dari itu kami menganggap ini menjadi utang jalan kaki untuk hari berikutnya.


Jumat, 30 Mei 2014
            Pkl 04.00 WIB kami bangun dan langsung masak, shalat, dan makan bersama. Setelah itu, kami packing logistik dan membereskan camp dan mulai bergegas. Sebelum berangkat, kami melakukan pemanasan, pemberian vitamin, dan perhitungan denyut nadi. Perjalanan dimulai pukul 07.00 WIB. Hari ini kami menargetkan untuk shalat Jum'at di masjid setelah pantai rancabuaya ke arah timur serta tempat camp di Cijayana. Rute perjalanan berupa pasir gelap hingga pada pkl 07.20 WIB kami menyeberangi sungai. Penyeberangan berlangsung tanpa peralatan. Kemudian, perjalanan dilanjutkan dengan melewati pantai berbatu. Pada pkl 09.15 WIB, kami tiba di pantai Rancabuaya. Terdapat teluk yang indah digunakan sebagai tempat wisata dan tempat berlabuh perahu nelayan. Kami beristirahat sejenak. Pkl 09.50 WIB, kami melanjutkan perjalanan dengan estimasi pukul 11.00 WIB sudah menemukan masjid. Perjalanan kali ini menjauhi bibir pantai ke arah pedesaan. Desa terdekat yaitu desa Sinarjaya yang letaknya cukup jauh dari pantai dan  menyeberangi jalan raya lintas selatan provinsi. Kami tiba di desa pukul 10.45 WIB dan langsung bersiap untuk melaksanakan shalat Jum'at. Kami menumpang mandi di rumah salah seorang warga sekaligus menerapkan kegiatan sosialisasi penduduk.
Gilar melakukan pendekatan dengan salah satu warga sekitar

      Setelah melaksanakan shalat, kami beristirahat sambil makan makanan ringan di warung. Setelah pukul 13.00 WIB kami berpamitan kepada warga lalu melanjutkan perjalanan. Mula-mula kami melalui jalan lintas provinsi. Kami berjalan melewati jembatan dan melewatkan satu sungai. Kemudian kami melewati objek wisata puncakgua dan memasuki pantai kembali di pantai cipandan, kampung cipandan, desa karangwangi. Trek yang dilalui kini berupa pasir pantai kuning-coklat dan dilanjut dengan jalanan berupa karang. Dari sini terlihat beberapa telukan di arah timur dan yang terjauh adalah cikelet. Kemudian pukul 15.20 WIB kami melakukan navigasi pantai dengan membagi tim menjadi tiga kelompok. Terlihat dua titik taktis yaitu teluk pantai cikelet di sebelah timur dan pantai Karangpanganten di sebelah barat. Kemudian perjalanan dilanjut melalui trek pantai dan karang. Jalanan karang yang kami lalui terendam hingga mata kaki karena laut mulai pasang. Di perjalanan kami menemukan mercusuar dan gua walet. Kemudian pkl 17.15 WIB kami mendirikan camp di pantai. Camp didirikan di atas batas pasang.

Tempat yang paling mantep karena banyak kayu kering untuk jadi api unggun
 Seluruh peserta mengeluhkan kelaparan. Kampung yang terdekat dari sini adalah Cikajar dan membeli air minum di kampung tersebut. Kegiatan dilanjutkan dengan masak, makan, dan shalat. Kami melakukan evaluasi dan briefing. Perjalanan tidak sesuai dengan target karena akumulasi utang dari hari sebelumnya. Kemudian perjalanan menjadi lebih lama karena pelambungan ke darat yang terlalu jauh. Kegiatan berjalan lancar. Pada malam hari sempat kaget seperti ada geng motor, tetapi hanyalah rombongan warga mengendarai motor melalui camp kami. Namun mereka hanya lewat saja.


Sabtu, 31 Mei 2014
      Pkl 05.00 WIB kami bangun dan langsung masak, makan dan shalat. Setelah itu, kami packing logistik dan membereskan camp dan mulai bergegas untuk melanjukan perjalanan. Sebelumnya, kami melakukan pemanasan pkl 06.30 WIB. Vitamin tidak dibagikan kepada seluruh peserta karena sudah habis. Kemudian pukul 06.40 WIB kami mulai berjalan dengan trek yang dilalui yaitu pasir coklat dengan bebatuan tambang. Kemudian pukul 09.00 WIB kami jumpai sungai yang lebar dan deras. Kami melakukan penyeberangan dengan peralatan penyeberangan basah. Salah seorang peserta menyeberang duluan dengan menggunakan tambatan tali statis dan carabiner screw. Percobaan dilakukan berulang kali karena arus sangat deras. Setelah seorang tiba di seberang, tambatan mulai dibuat dengan membuat simpul nelayan dan simpul delapan. Kemudian belay dan pull dilakukan menggunakan dua buah zumar. Sementara di seberang satunya, kami menegangkan tali dengan menarik secara manual dengan ditarik tangan oleh dua orang. Penyeberangan dilakukan seorang demi seorang dengan memegang tali statis menggunakan perlengkapan pelampung, carabiner screw dan tali webbing.
        Arus sungai yang sangat deras menyulitkan penyeberangan, maka beberapa orang membantu memegang tali tiap jarak kurang lebih tiga meter. Seiring dengan berkurangnya jumlah orang yang di titik awal penyeberangan, maka proses menyeberang semakin sulit. Peserta yang menyeberang terakhir, tubuhnya ditambat dengan tali dan ditarik dari seberang. Pada pukul 11.10 WIB penyeberangan selesai.  Peralatan pun dipacking kembali dan perjalanan kemudian dilanjutkan, trek yang dilalui yaitu pasir berwarna gelap. Seteleh berjalan cukup jauh, akhirnya pkl 16.00 WIB kami melakukan navigasi pantai lagi berdasarkan kelompok. Titik taktis yang dapat digunakan dalam navigasi ini yaitu sungai Cimangke dan teluk pantai Cikelet. Setelah selesai perjalanan dilanjutkan, namun pantai Cikelet masih cukup jauh dan rombongan terpisah menjadi tiga bagian yang jauh satu sama lain. Maka pada pkl 17.15 WIB kami memutuskan untuk mendirikan camp di kampung Bebedahan. Kami bergerak menjauhi pantai melewati areal sawah dan mendirikan tenda di sekitar perkebunan warga. Kegiatan dilanjutkan dengan masak, makan dan sholat. Sebagian dari kami ada yang pergi ke perkampungan untuk membeli air minum dan makanan ringan.
          Pada malam hari kami berbincang untuk kepulangan di hari besok, kami sepakat untuk berjalan terus hingga pantai santolo dan pulang ke sarang dengan mencarter elf pada pkl 13.00 WIB. Kegiatan dilanjutkan dengan evaluasi lalu istirahat. Selama perjalanan dari hari pertama tidak terjadi hujan ataupun badai. Peserta yang mengikuti kegiatan pun tidak ada yang sakit.

Minggu. 1 Juni 2014
Pkl 04.00 WIB kami bangun dan langsung masak, makan serta shalat. Setelah itu, kami packing logistik dan membereskan camp lalu mulai bergegas. Perjalanan dilakukan dengan cepat. Kami berjalan menuju pesisir pantai. Dari sini kami melalui beberapa pesona indahnya pantai, yaitu pantai cikelet dan pantai santolo. Kami tiba di titik akhir susur pantai, yaitu pantai santolo pada pukul 08.53 WIB dan langsung beristirahat di warung. Kegiatan selanjutnya yaitu bersantai di pantai santolo sambil berfoto. Untuk merayakan dan mensyukuri atas kelancaran kegiatan, kami belanja ikan laut dan makan bersama. 








sambil menunggu elf, maen dulu di pantai Santolo



 Setelah itu, elf tiba pada pukul 12.30 WIB. Sebelum pulang kami menyempatkan untuk melaksanakan sholat di masjid. Kami berangkat pulang pada pukul 12.50 WIB. Rute perjalanan yang dilalui yaitu Pamengpeuk – Cikajang – Garut – Jatinangor.

SEKIAN CATATAN PERJALANAN KAMI
TUNGGU CERITA BERIKUTNYA TETAP DI ganalakimiaunpad.blogspot.com
SALAM LESTARI!!!

1 komentar: