GANALA kembali mengadakan kegiatan di alam bebas. Kali ini bukan perjalanan mendaki gunung, tetapi menyusuri pantai. Nama kegiatan ini adalah SUSUR PANTAI. Dan berikut ini adalah anggota GANALA yang ikut berkegiatan: Asril Muhamad Rozzaq G.139.MD, Hasiib Bintang G.140.MD, M. Fikri Fauzi G.141.MD, Riansyah Amynurdin G.142.MD, Gilar Gumelar G.143.MD, Ilham Mansur G.147.MD, Syahrul Mubarak G.148.CH, Rudi Hartono G.149.CH, Nurul
Ayini G.150.CH, Sofyan Multazam G.151.CH, Deden Indra G.152.CH, Rabbani Wangsa Atmaja G.153.MD, Aneu G.154.CH, Maulana
Muhamad G.155.CH, daRizal Khoiru Umam G.156.CH
Kamis, 29 Mei 2014
Seluruh
peserta susur pantai mulai bersiap pkl 04.00 WIB di sarang GANALA. Seluruh peserta
menginap di sarang. Kami membersihkan sarang seraya dengan mengecek kembali
logistik. Sebagian dari kami pergi ke warung nasi untuk membeli nasi kuning untuk sarapan pagi. Secara bergantian kami shalat subuh. Pada pukul 05.00 WIB kami
melakukan briefing yang dipimpin oleh ketua pelaksana Susur Pantai yaitu Gilar Gumelar
G.143.MD sambil makan nasi kuning. Sementara itu, logistik dikondisikan ke dalam
kendaraan oleh supir kendaraan. Kemudian pkl 05.12 WIB kami melakukan
tradisi dan doa yang dipimpin oleh Zarro GANALA Hasiib Bintang G.140.MD.
Setelah semua persiapan beres, kami bergegas naik kendaraan yaitu
elf trayek Cidaun-Ciwidey yang sudah standby sejak malamnya. Pada pkl 06.05 WIB kami beranjak dari Jatinangor - Sumedang menuju Cidaun, Cianjur. Perjalanan berlangsung lancar. Rute perjalanan yang dilalui
adalah Jatinangor - Soreang – Ciwidey –
Cidaun. Sempat kami merapat sejenak di sebuah warung nasi pintu masuk Cianjur untuk istirahat, karena ada beberapa dari kami yang mabuk perjalanan.
Akhirnya pada pkl 10.00 WIB kami tiba di Cidaun. Sebelumnya kami menuju Polsek Cidaun sebentar untuk
memberikan surat jalan sembari meminta izin secara lisan. Berjaga-jaga jika ada hal yang tidak diinginkan dalam kegiatan, kami sudah punya kontak yang harus dihubungi. Alhamdulillah, kegiatan ini pun
mendapat izin. Petugas kepolisian meminta kami untuk melapor setiap harinya
melalui ponsel selama berkegiatan. Selanjutnya, kami segera menuju titik awal
susur pantai yaitu di pelabuhan Jayanti, Cidaun. Pkl 10.30 WIB kami tiba di pelabuhan Jayanti.
Kami bersiap-siap sambil menghubungi Bharuna yang akan ikut bergabung dalam
kegiatan. Namun, karena suatu hal beliau tidak jadi bisa hadir. Sebelum berangkat, kami
melaksanakan shalat dzuhur di masjid sekitar pelabuhan,
Pkl 12.40 WIB kami mulai melakukan pemanasan dan pengecekan denyut nadi peserta. Setelah persiapan selesai, pukul
12.45 WIB kami mulai beranjak menuju destinasi utama susur pantai kami, pantai Santolo - Garut. Target hari ini menuju area terdekat dari pantai
Rancabuaya yaitu di sekitar kampung Pasanggrahan. Trek diawali dengan berjalan
menjauhi bibir pantai memasuki hutan yang rapat. Setelah melewati hutan, kami
kembali menuju pantai dan menyebrangi sungai. Sungai pertama yang kami lewati tidak terlalu deras sehingga kami menyebrang tanpa peralatan khusus menyebrang. Setelah itu, kami menyusuri bibir
pantai dengan trek karang dan bebatuan. Lalu pada pkl 14.45 WIB kami menemukan
tempat yang cocok untuk melakukan navigasi pantai dengan titik taktis
tanjungan. Kami membagi tim menjadi tiga kelompok dalam navigasi ini. Koordinat
hasil navigasi tiap kelompok secara umum tidak jauh berbeda.
Kami
mulai berjalan lagi, hingga pukul 15.15 WIB kami menyeberangi sungai. Kali
ini kami menggunakan alat penyeberangan. Namun, setelah dicoba, kami dapat
menyeberangi sungai dengan berjalan menyusuri aliran sungai yang dangkal.
Setelah tiba di seberang, kami packing kembali peralatan penyeberangan.
Penyebrangan Sungai Basah |
Perjalanan
dilanjut hingga pukul 17.00 WIB, setelah itu kami mendirikan camp dengan desa
Cimahi yang merupakan desa terdekat. Kami berkemah di bibir pantai dan cukup jauh dari
garis batas pasang pantai. Jarak tempat camp dengan desa cukup dekat. Kayu
kering pun mudah ditemukan. Kegiatan dilanjutkan dengan shalat, masak, dan makan bersama.
Kemudian pada pukul 20.45 WIB kami mengevaluasi kegiatan harian dilanjut dengan
briefing. Perjalanan hari ini cukup lancar. Tempat camp kami tidak sesuai dengan
rencana yaitu lebih dekat dari jarak yang ditentikukan. Maka dari itu kami menganggap ini menjadi utang jalan kaki untuk hari berikutnya.
Jumat, 30 Mei 2014
Pkl
04.00 WIB kami bangun dan langsung masak, shalat, dan makan bersama. Setelah itu, kami
packing logistik dan membereskan camp dan mulai bergegas. Sebelum berangkat,
kami melakukan pemanasan, pemberian vitamin, dan perhitungan denyut nadi.
Perjalanan dimulai pukul 07.00 WIB. Hari ini kami menargetkan untuk shalat Jum'at di masjid setelah pantai rancabuaya ke arah timur serta tempat camp
di Cijayana. Rute perjalanan berupa
pasir gelap hingga pada pkl 07.20 WIB kami menyeberangi sungai.
Penyeberangan berlangsung tanpa peralatan. Kemudian, perjalanan dilanjutkan dengan melewati pantai berbatu. Pada pkl 09.15 WIB, kami tiba di pantai Rancabuaya.
Terdapat teluk yang indah digunakan sebagai tempat wisata dan tempat berlabuh
perahu nelayan. Kami beristirahat sejenak. Pkl 09.50 WIB, kami melanjutkan
perjalanan dengan estimasi pukul 11.00 WIB sudah menemukan masjid. Perjalanan
kali ini menjauhi bibir pantai ke arah pedesaan. Desa terdekat yaitu desa Sinarjaya yang letaknya cukup jauh dari pantai dan menyeberangi jalan raya lintas
selatan provinsi. Kami tiba di desa pukul 10.45 WIB dan langsung bersiap untuk
melaksanakan shalat Jum'at. Kami menumpang mandi di rumah salah seorang warga sekaligus menerapkan kegiatan sosialisasi penduduk.
Gilar melakukan pendekatan dengan salah satu warga sekitar |
Setelah melaksanakan shalat, kami
beristirahat sambil makan makanan ringan di warung. Setelah pukul 13.00 WIB
kami berpamitan kepada warga lalu melanjutkan perjalanan. Mula-mula kami
melalui jalan lintas provinsi. Kami berjalan melewati jembatan dan melewatkan
satu sungai. Kemudian kami melewati objek wisata puncakgua dan memasuki pantai kembali di pantai cipandan, kampung cipandan, desa karangwangi.
Trek yang dilalui kini berupa pasir pantai kuning-coklat dan dilanjut
dengan jalanan berupa karang. Dari sini terlihat beberapa telukan di arah
timur dan yang terjauh adalah cikelet. Kemudian pukul 15.20 WIB kami melakukan
navigasi pantai dengan membagi tim menjadi tiga kelompok. Terlihat dua titik
taktis yaitu teluk pantai cikelet di sebelah timur dan pantai Karangpanganten
di sebelah barat. Kemudian perjalanan dilanjut melalui trek pantai dan karang.
Jalanan karang yang kami lalui terendam hingga mata kaki karena laut mulai
pasang. Di perjalanan kami menemukan mercusuar dan gua walet. Kemudian pkl
17.15 WIB kami mendirikan camp di pantai. Camp didirikan di atas batas pasang.
Tempat yang paling mantep karena banyak kayu kering untuk jadi api unggun |
Seluruh peserta mengeluhkan kelaparan. Kampung yang terdekat dari sini adalah Cikajar dan membeli air minum di kampung tersebut. Kegiatan dilanjutkan
dengan masak, makan, dan shalat. Kami melakukan evaluasi dan briefing.
Perjalanan tidak sesuai dengan target karena akumulasi utang dari hari
sebelumnya. Kemudian perjalanan menjadi lebih lama karena pelambungan ke darat
yang terlalu jauh. Kegiatan berjalan lancar. Pada malam hari sempat kaget seperti ada geng motor, tetapi hanyalah rombongan warga mengendarai motor melalui camp kami. Namun mereka hanya lewat
saja.
Sabtu,
31 Mei 2014
Pkl 05.00 WIB kami bangun dan langsung masak, makan dan shalat.
Setelah itu, kami packing logistik dan membereskan camp dan mulai bergegas untuk melanjukan perjalanan. Sebelumnya, kami melakukan pemanasan pkl 06.30 WIB. Vitamin tidak dibagikan kepada
seluruh peserta karena sudah habis. Kemudian pukul 06.40 WIB kami mulai
berjalan dengan trek yang dilalui yaitu pasir coklat dengan bebatuan tambang.
Kemudian pukul 09.00 WIB kami jumpai sungai yang lebar dan deras. Kami
melakukan penyeberangan dengan peralatan penyeberangan basah. Salah seorang peserta
menyeberang duluan dengan menggunakan tambatan tali statis dan carabiner screw.
Percobaan dilakukan berulang kali karena arus sangat deras. Setelah seorang
tiba di seberang, tambatan mulai dibuat dengan membuat simpul nelayan dan
simpul delapan. Kemudian belay dan pull dilakukan menggunakan dua buah zumar.
Sementara di seberang satunya, kami menegangkan tali dengan menarik secara manual
dengan ditarik tangan oleh dua orang. Penyeberangan dilakukan seorang demi
seorang dengan memegang tali statis menggunakan perlengkapan pelampung,
carabiner screw dan tali webbing.
Arus sungai yang sangat deras
menyulitkan penyeberangan, maka beberapa orang membantu memegang tali tiap
jarak kurang lebih tiga meter. Seiring dengan berkurangnya jumlah orang yang di
titik awal penyeberangan, maka proses menyeberang semakin sulit. Peserta yang
menyeberang terakhir, tubuhnya ditambat dengan tali dan ditarik dari seberang.
Pada pukul 11.10 WIB penyeberangan selesai.
Peralatan pun dipacking kembali dan perjalanan kemudian dilanjutkan, trek
yang dilalui yaitu pasir berwarna gelap. Seteleh berjalan cukup jauh, akhirnya pkl 16.00 WIB kami
melakukan navigasi pantai lagi berdasarkan kelompok. Titik taktis yang dapat
digunakan dalam navigasi ini yaitu sungai Cimangke dan teluk pantai Cikelet.
Setelah selesai perjalanan dilanjutkan, namun pantai Cikelet masih cukup jauh
dan rombongan terpisah menjadi tiga bagian yang jauh satu sama lain. Maka pada
pkl 17.15 WIB kami memutuskan untuk mendirikan camp di kampung Bebedahan.
Kami bergerak menjauhi pantai melewati areal sawah dan mendirikan tenda di
sekitar perkebunan warga. Kegiatan dilanjutkan dengan masak, makan dan sholat.
Sebagian dari kami ada yang pergi ke perkampungan untuk membeli air minum dan
makanan ringan.
Pada malam hari kami berbincang
untuk kepulangan di hari besok, kami sepakat untuk berjalan terus hingga pantai
santolo dan pulang ke sarang dengan mencarter elf pada pkl 13.00 WIB.
Kegiatan dilanjutkan dengan evaluasi lalu istirahat. Selama perjalanan dari
hari pertama tidak terjadi hujan ataupun badai. Peserta yang mengikuti kegiatan
pun tidak ada yang sakit.
Minggu.
1 Juni 2014
Pkl 04.00 WIB kami
bangun dan langsung masak, makan serta shalat. Setelah itu, kami packing logistik dan
membereskan camp lalu mulai bergegas. Perjalanan dilakukan dengan
cepat. Kami berjalan menuju pesisir pantai. Dari sini kami melalui beberapa
pesona indahnya pantai, yaitu pantai cikelet dan pantai santolo. Kami tiba di
titik akhir susur pantai, yaitu pantai santolo pada pukul 08.53 WIB dan
langsung beristirahat di warung. Kegiatan selanjutnya yaitu bersantai di pantai
santolo sambil berfoto. Untuk merayakan dan mensyukuri atas kelancaran
kegiatan, kami belanja ikan laut dan makan bersama.
sambil menunggu elf, maen dulu di pantai Santolo |
Setelah itu, elf tiba pada pukul 12.30 WIB.
Sebelum pulang kami menyempatkan untuk melaksanakan sholat di masjid. Kami
berangkat pulang pada pukul 12.50 WIB. Rute perjalanan yang dilalui yaitu Pamengpeuk
– Cikajang – Garut – Jatinangor.
SEKIAN CATATAN PERJALANAN KAMI
TUNGGU CERITA BERIKUTNYA TETAP DI ganalakimiaunpad.blogspot.com
SALAM LESTARI!!!
gila nih tempatnya bagus bangett! jadi pengen kesana deh
BalasHapusagen poker