20/03/12

Angkatan Tebing Layang

TEBING LAYANG

Di Puncak Gunung Slamet (3432 mdpl), ki-ka: Tengku Muliani Putri, Irwan Kurnia, Imam Bukhori, Yudhio Oktario, dan Attin Rachmawati

Tebing Layang diambil dari filosofi “mendaki tebing, menuju puncak, melayang, menggapai cita”, setelah melalui 2 gunung yang terdapat tebing di jalurnya. Angkatan Tebing layang (TL) dilantik sebagai Satya Ganala pada tanggal 12 maret 2006 sebagai angkatan ke-10 di Ganala setelah melalui proses pendidikan dasar (diksar) di Gunung Manglayang, setelah sebelumnya juga melakukan diksar di Gunung Salak (puncak I).

Setelah melalui berbagai tahap dan pendidikan yang diadakan oleh Dewan Pengurus Ganala XII, antara lain pendakian Gunung Salak (puncak I), pendakian Gunung Manglayang, fitokimia di Bukit Tunggul (Jawa Barat), pendakian Gunung Papandayan (Jawa Barat) dalam rangka memperingati Hari Bumi, dan pengembaraan di Gunung Slamet (Jawa Tengah), sehingga TL total telah melalui pendakian gunung lebih dari 10.000 mdpl kemudian resmi dilantik sebagai Castrena Ganala yakni sebagai anggota penuh Ganala. Angkatan Tebing Layang terdiri dari 5 orang, antara lain:

1. G.095.TL Imam Bukhori

2. G.096.TL Irwan Kurnia

3. G.097.TL Attin Rachmawati

4. G.098.TL Yudhio Oktario

5. G.099.TL Tengku Muliani Putri

Perbedaan latar belakang personil TL tidaklah menjadi faktor penghambat yang besar selama berkecimpung di Ganala. Keinginan yang kuat untuk terus belajar dan membangun Ganala, menjadi faktor yang terus mempersatukan TL hingga saat ini, disamping juga untuk menelusuri hobi kegiatan alam bebas (terutama pendakian gunung).

Ada beberapa kejadian menarik selama TL berkegiatan di alam bebas. Pertemuan dengan sosok harimau ketika malam keakraban dalam kegiatan fitokimia di bukit tunggul menjadi fenomena langka yang pernah ditemui di lapangan, perjalanan turun gunung terpanjang dalam sejarah TL ketika mendaki Gunung Salak yang hanya berketinggian 2211 mdpl kurang lebih 18 jam akibat tersesat, jalur yang sulit dan cedera yang dialami salah satu anggota team yang membuat perjalanan harus dilakukan perlahan-lahan, dan pengembaraan di Gunung Slamet meninggalkan kesan yang paling besar bagi TL khususnya, di sana kita belajar semangat “positive mental attitude” yang begitu besar dari salah satu personil TL yakni Tengku Muliani Putri (Uya), walaupun secara fisik tidak terlihat layaknya pendaki gunung-gunung tinggi tetapi dia menunjukkan kemampuan mental yang luar biasa yakni mendaki gunung tertinggi kedua di pulau jawa walaupun dalam kondisi fisik yang tidak fit 100% dan membawa perbekalan obat-obatan pribadi yang sangat banyak dan cukup berat. Uya telah menunjukkan dan membuktikan kepada kita semua (khususnya TL) tentang begitu luar biasanya kekuatan pikiran, ketika kita berpikir positif bahwa kita bisa maka kita pasti bisa, membuang jauh-jauh kata menyerah. Tersesat ataupun salah perkiraan yang membuat waktu tempuh menjadi lebih lama serta kondisi-kondisi terburuk di lapangan, bukanlah hal yang membuat kami gentar dan enggan berkegiatan di alam bebas. Justru dengan beberapa kejadian tersebut kami belajar dan mengambil hikmahnya sebagai bekal ketika menghadapi kondisi yang lebih buruk lagi di alam dan kehidupan. Alam tidak pernah bisa diprediksi dan mengajarkan banyak hal kepada Tebing Layang.

Angkatan Tebing Layang telah melalui dua kepengurusan di Ganala, yakni Dewan Pengurus Ganala XIII dan XIV, dengan Irwan Kurnia sebagai Zarro di dua periode kepengurusan tersebut.

Pendakian yang pernah diikuti angkatan Tebing Layang bersama Ganala antara lain :

1. Gunung Salak – Jawa Barat (2211 mdpl)

2. Gunung Manglayang – Jawa Barat (1818 mdpl)

3. Gunung Papandayan – Jawa Barat (2665 mdpl)

4. Gunung Gede – Jawa Barat (2958 mdpl)

5. Gunung Pangrango – Jawa Barat (3019 mdpl)

6. Gunung Slamet – Jawa Tengah (3432 mdpl)

7. Gunung Sindoro – Jawa Tengah (3150 mdpl)

8. Gunung Sumbing – Jawa Tengah (3336 mdpl)

9. Gunung Lawu – Jawa Tengah (3245 mdpl)

10. Dan kegiatan lainnya di luar pendakian gunung

Mungkin sedikit gambaran Tebing layang di atas cukup mewakili walaupun tentunya akan sangat banyak jika harus dirinci dinamika lebih lengkap tentang Tebing Layang di Ganala. Feel free to contact us if you want to share anything about Tebing Layang.

Vivat Ganala

Salam Rimba…!!!

Tebing Layang

TL style

2 komentar: